Abdul Mukti, seorang sopir angkot di Kota Bogor berjuang mencari nafkah agar anak dan istrinya bisa mudik ke kampung halaman di momen lebaran tahun 2022 ini. Alhasil dia rela menahan sakit saat mencari nafkah demi anak dan istrinya bahagia. Itu merupakan bentuk perjuangan seorang ayah demi membahagiakan keluarganya.
Pria berusia 61 tahun itu bahkan sampaipingsansaat mencaripenumpangsambil menahan sesak di bagian dadanya. Sopir angkutan kota (angkot) jurusan 02 Sukasari Terminal Bubulak harus dilarikan ke rumah sakit demi mendapat pertolongan medis. Ia diselamatkan oleh petugas kepolisian Satlantas PolrestaBogorKota yang tengah bertugas melakukan penjagaan selamamudiklebaran.
Abdul Mukti langsung dibawa oleh anggota Satlantas Polresta Bogor Kota ke Rumah Sakit Bhayangkara Bogor. Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria menceritakan, nyawa sang sopir angkot itu berhasil diselamatkan setelah dibawa oleh anggotanya ke rumah sakit. "Tapi, syukur alhamdulilah tiga orang anggota kita membantunya. Ketika datang dia mengeluhkan sesak nafas terus dengan spontan dia digeser dan disetir menuju RS Bhayangkara di PolrestaBogorKota," jelasnya.
Menurutnya, insiden tersebut terjadi pada H+2 lebaran. Saat kejadian cuaca di Kota Bogor sedang hujan deras. Pada saat itu, tambah Galih, supir angkot tersebut mencoba mencari pertolongan kepada masyarat sekitar.
Namun warga mengabaikannya karena dianggap sedang memanggil penumpang. "Supir angkot itu melambaikan tangan kepada masyarakat di sekitaran pintu satu Kebun RayaBogor. Namun, masyarakat mengabaikan. Mereka kira manggilpenumpang," tambahnya. Anggotanya yang tengah bertugas melihat korban sedang membutuhkan pertolongan langsung bergerak cepat.
Tiga orang anggota dari Satlantas Polresta Bogor Kota langsung membantunya dan membawanya ke rumah sakit. "Ketika anggota datang dia (sopir angkot,red) mengeluhkan sesak nafas terus dengan spontan dia digeser dan disetir menuju RS Bhayangkara di Polresta Bogor Kota," jelasnya. Kisah pilu terungkap dibalik sangsopirangkotyang diantar polisi ke rumah sakit saat mencaripenumpang.
Kasatlantas PolrestaBogorKotaKompolGalihApriamengatakan, sang angkotan itu terpaksa mencari uang untuk biayamudikke kampung halamannya di Jakarta. "Ada satu kalimat yang membuat saya terenyuh dari supir. Saya tanya kenapa sakit gini masih mengemudi. Dia jawab: 'anak saya pengenmudikpak'. Jadi supir angkot ini belum sempatmudikkarena mesti mencari uang untukmudikanaknya," bebernya. Meski begitu, tegas Galih, saat ini Abdul Mukti diberikan perawatan dan penanganan secara bagus oleh tim kesehatan PolrestaBogorKota.
Bahkan, kabar baiknya, kata Galih, semua biaya penanganan dan pertolongan ditanggung oleh PolrestaBogorKota. "Perintah dari bapak kapolresta seluruh biaya pengobatan angkot itu ditanggung kapolresta," katanya. Kejadian ini membuat aparat kepolisian PolrestaBogorKota untuk melakukan langkah preventif demi mengantisipasi hal serupa.
KompolGalihApriamengatakan, pihamua akan segera melakukan razia kesehatan kepadasopirangkotdi KotaBogor. "Kami khususnya di Pospam Terpadu ini kami siagakan tim kesehatan dan sebentar lagi razia kendaraan angkut. Supirnya kita suruh periksa kesehatan dan kita siapkan vitamin dan juga alat prokes kesehatan. Ketika dia mencari uang kesehatannya ikut juga terjaga," tandasnya.