Berikut ini profil, sejarah, dan susunan pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pengurus DPP PDIP mendatangi Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, untuk mendaftar menjadi peserta Pemilu 2024, Senin (1/8/2022). Rombongan DPP PDIP dipimpin Sekjen Hasto Kristiyanto, yang didampingi oleh sejumlah pengurus DPP PDIP lainnya.
Saat tiba di Gedung KPU sekira pukul 07.55 WIB, Hasto beserta jajaran pengurus DPP PDIP langsung menuju ke dalam Gedung KPU untuk memulai proses pendaftaran peserta Pemilu 2024. “PDI Perjuangan akan daftar yang pertama dan sebelumnya kami mohon maaf bahwa ini hari Senin dan situasi transportasi yang sangat padat mungkin mengganggu menciptakan kemacetan di jalan raya,” ujarnya, Senin, dilansir . “Tetapi apa yang dilakukan oleh PDI Perjuangan sebagai komitmen terhadap seluruh tahapan Pemilu, juga menampilkan pada bulan Agustus ini, semangat nasionalisme, patriotisme, bela negara, semangat Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan,” jelas Hasto.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) adalah partai Indonesia yang identik dengan warna merah dengan lambang banteng moncong putih. Ketua Umum PDI Perjuangan adalah Megawati Soekarnoputri. Dikutip dari laman resmi PDIP , visi PDIP adalah keadaan pada masa depan yang diidamkan oleh partai, dan oleh karena itu menjadi arah bagi perjuangan partai.
Berdasarkan amanat pasal 6 Anggaran Dasar Partai PDI Perjuangan, berikut pengertian partai: 1. Alat perjuangan guna membentuk dan membangun karakter bangsa berdasarkan Pancasila 1 Juni 1945; 2. Alat perjuangan untuk melahirkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang ber Ketuhanan, memiliki semangat sosio nasionalisme, dan sosio demokrasi (Tri Sila);
3. Alat perjuangan untuk menentang segala bentuk individualisme dan untuk menghidupkan jiwa dan semangat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Eka Sila); 4. Wadah komunikasi politik, mengembangkan dan memperkuat partisipasi politik warga negara; 5. Wadah untuk membentuk kader bangsa yang berjiwa pelopor, dan memiliki pemahaman, kemampuan menjabarkan dan melaksanakan ajaran Bung Karno dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sementara itu, misi PDIP adalah muatan hidup yang diemban oleh partai, sekaligus menjadi dasar pemikiran atas keberlangsungan eksistensi partai, sebagaimana diamanatkan dalam pasal 7,8, 9 dan 10 Anggaran Dasar Partai, yaitu: Pasal 7 Partai mempunyai tujuan umum seperti: 1. Mewujudkan cita cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam bentuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika;
2. Berjuang mewujudkan Indonesia sejahtera berkeadilan sosial yang berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan. Pasal 8 Partai mempunyai tujuan khusus yakni: 1. Membangun gerakan politik yang bersumber pada kekuatan rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan berkeadilan sosial;
2. Membangun semangat, mengkonsolidasi kemauan, mengorganisir tindakan dan kekuatan rakyat, mendidik dan menuntun rakyat untuk membangun kesadaran politik dan mengolah semua tenaga rakyat dalam satu gerakan politik untuk mencapai kemerdekaan politik dan ekonomi; 3. Memperjuangkan hak rakyat atas politik, ekonomi, sosial dan budaya, terutama demi pemenuhan kebutuhan absolut rakyat, yaitu kebutuhan material berupa sandang, pangan, papan dan kebutuhan spiritual berupa kebudayaan, pendidikan dan kesehatan; 4. Berjuang mendapatkan kekuasaan politik secara konstitusional sebagai alat untuk mewujudkan amanat Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu mewujudkan pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial;
5. Menggalang solidaritas dan membangun kerjasama internasional berdasarkan spirit Dasa Sila Bandung dalam upaya mewujudkan cita cita Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945. Dilansir , sejarah PDIP dapat dirunut mulai dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Ir Soekarno pada 4 Juli 1927. PNI bergabung dengan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), dan Partai Katolik.
Partai gabungan tersebut dinamakan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 10 Januari 1973. Sejak awal terbentuk, konflik internal PDI terus terjadi dan diperparah dengan adanya intervensi dari pemerintah. Untuk mengatasi konflik tersebut, anak kedua Ir Soekarno, Megawati Soekarnoputri didukung untuk menjadi Ketua Umum PDI.
Namun, pemerintahan Soeharto tidak menyetujui dukungan tersebut kemudian menerbitkan larangan mendukung pencalonan Megawati Soekarnoputri dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2 6 Desember 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Karena larangan tersebut berbanding terbalik dengan keinginan peserta KLB, secara de facto Megawati Soekarnoputri dinobatkan sebagai ketum DPP PDI periode 1993 1998. Pada Musyawarah Nasional 22 23 Desember 1993 di Jakarta, Megawati Soekarnoputri dikukuhkan sebagai Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI secara de jure.
Konflik internal PDI terus terjadi hingga diadakan Kongres pada 22 23 Juni 1996 di Asrama Haji Medan. Pada 20 Juni 1996, para pendukung Megawati melakukan unjuk rasa hingga bentrok dengan aparat keamanan yang menjaga kongres. Lalu, pada 15 Juli 1996 pemerintahan Soeharto mengukuhkan Suryadi sebagai Ketum DPP PDI.
Pada 27 Juli 196, pendukung Megawati menggelar Mimbar Demokrasi di halaman kantor DPP PDI, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat. Kemudian, muncul rombongan berkaus merah kubu Suryadi, dan terjadi bentrok dengan kubu Megawati. Setelah persitiwa itu, PDI di bawah pimpinan Suryadi hanya memperoleh 11 kursi DPR.
Karena pemerintahan Soeharto lengser pada reformasi 1998, PDI di bawah pimpinan Megawati semakin kuat. Megawati lalu ditetapkan sebagai ketum DPP PDI periode 1998 2003 pada Kongres ke V di Denpasar, Bali. Megawati Soekarnoputri kemudian mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan pada 1 februari 1999 agar dapat mengikuti pemilu.
Masih dilansir laman resmi PDIP , berikut susunan pengurus PDIP: 1. Ketua Umum: Megawati Soekarnoputri 2. Sekretaris Jenderal: Hasto Kristiyanto
3. Wakil Sekjen Bidang Internal: Utut Adianto 4. Wakil Sekjen Bidang Program Kerakyatan: Sadarestuwati 5. Wakil Sekjen Bidang Program Pemerintahan: Arief Wibowo
6. Bendahara Umum: Olly Dondo Kambey 7. Wakil Bendahara Umum Bidang Internal: Rudiyanto Chen 8. Ketua Dewan Pimpinan Pusat:
Bidang Ekonomi Kreatif dan Digital: Prananda Prabowo Bidang Pemuda dan Olahraga: Eriko Sotarduga Bidang Politik dan Keamanan: Puan Maharani
Bidang Keanggotaan dan Organisasi: Sukur Nababan Bidang Ideologi dan Kaderisasi: Djarot Saiful Hidayat Bidang Pemenangan Pemilu: Bambang Wuryanto
Bidang Kehormatan Partai: Komarudin Watubun Bidang Hukum, HAM, dan Perundang undangan: Yasonna Laoly Bidang Perekonomian: Said Abdullah
Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan, dan Lingkungan Hidup: I Made Urip Bidang Kelautan, Perikanan, dan Nelayan: Rohmin Dahuri Bidang Luar Negeri: Ahmad Basarah
Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana: Ribka Tjiptaning Bidang Industri, Ketenagakerjaan, dan Jaminan Sosial: Nusyirwan Soejono Bidang Kesehatan dan Anak: Sri Rahayu
Bidang Koperasi dan UMKM: Mindo Sianipar Bidang Pariwisata: Wiranti Sukamdani Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa: Hamka Haq
Bidang Kebudayaan: Tri Rismaharini Komisi Pemilihan Umum (KPU) memulai tahap pendaftaran calon peserta Pemilu 2024 pada Senin (1/8/2022). Pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024 dibuka selama dua pekan hingga 14 Agustus 2022 pukul 23.59 WIB.
Ada sembilan partai politik yang akan mendaftarkan diri sebagai calon peserta Pemilu 2024 pada hari pertama dibukanya pendaftaran. PDIP, PKP, dan Partai Reformasi, kemungkinan besar akan menjadi pendaftar pertama. "PDI Perjuangan, Partai Keadilan dan Persatuan, dan Partai Reformasi akan mendaftarkan diri pada pukul 08.00," kata Koordinator Divisi Teknis KPU, Idham Holik, Minggu (31/7/2022), seperti diberitakan Kompas.com .
Selanjutnya, partai yang akan mendaftar pada hari pertama yakni Partai Keadilan Sejahtera, Nasdem, Partai Prima, PBB, Perindo, dan PPP.