Tottenham Hotspur akan bertandang ke markas Brentford dalam pekan ke 34 Liga Inggris pada Sabtu, (24/04/2022). Tiga poin adalah harga mati bagi Tottenham untuk menjaga asa mereka finish di 4 besar dan bermain di Liga Champions pada musim depan. Menariknya, Tottenham selalu menorehkan hasil clean sheet selama 4 pertemuan terakhir saat melawan Brentford.
The Lilywhites pun juga mencatatkan hasil positif dengan torehan 3 kali menang dan 1 kali imbang di empat pertemuan mereka melawan Brentford. Di atas kertas Tottneham diunggulkan, namun bisa saja Brentford yang sedang dalam performa apik bisa saja memberi kejutan. Tottenham jelas berharap pada kecemerlangan Antonio Conte dalam meracik strategi untuk meraih tiga angka.
Semenjak ia datang pada paruh musim, Tottenham yang tercecer di posisi 8 klasemen Liga inggris mampu dibawanya melesat hingga bertengger di posisi empat dengan torehan 57 angka dari 32 laga. Manchester United dan Arsenal adalah pesaing paling dekat The Lilywhites untuk memberebtkan tiket ke Liga Champions musim depan. Klub yang disebutkan pertama berada di peringkat 6 dengan 54 poin, sedangkan Arsenal berada tepat di bawah Tottenham dengan torehan 57 angka.
Berkat nama besar dan kecerdasan Conte, Tottenham menjadi tim paling berpotensi untuk mengunci posisi empat Liga inggris. Conte memang dikenal sebagai pelatih hebat, dia memulai karier kepelatihannya di klub besar eropa sejak tahun 2011. Total tujuh musim ia menukangiJuventus,Chelsea, danInter Milan. Dari tiga tim elit tersebut, Conte sukses meraih lima gelar liga, satu piala FA, dan satu kali lolos ke partai Liga Europa.
Catatan hebatnya, dilansir Squawka, selama karir kepelatihannya, Conte selalu berhasil mencatatkan persentase kemenangan di atas 60%. Catatan tersebut semakin membuktikan bahwa ia adalah pelatih yang memiliki mental pemenang. Kemenangan menghadapi tim sebesarManchester Citymenjadi modal Conte untuk mengangkat derajat The Lilywhites di Liga inggris.
Salah satu hal yang paling mencolok dari sistem yang Conte usung adalah adaptasinya untuk sang winger, Son Heung min. Di tanganAntonio Conte, Son Heung min begitu diandalkaneks juru taktik Inter Milan itu untuk mengangkat performa tim. Dari 17 pertandingan yang sudah ia jalani, Conte memakai pakem 3 4 3 dengan memakai trio Son Heung min, Harry Kane, dan Lucas Moura/Kulusevski.
Pakem tersebut sedikit berbeda dengan apa yang ia pakai saat masih menukangi Inter Milan. Bersama Nerazzurri, hampir di setiap pertandingan Conte selalu memakai dua penyerang dengan tipikal nomor sembilan. Kedalaman skuat yang dimilikiTottenhammemang membuat Conte meninggalkan kebiasaannya di Inter Milan.
Apalagi, adanya Son Heung min yang lebih berbahaya jika dipasang sebagai seorangwinger, membuat Conte melakukan adaptasi dengan menggunakan tiga penyerang di depan. Hasilnya pun mentereng, Son menjadi top skor bagi Tottenham musim ini dengan torehan 18 gol dan 17 diantaranya sukses ia ciptakan di pertandingan Liga inggris. Ia juga menjadi penyumbang assist terbanyak bagi The Lilywhites dengan sumbangan 8 assistnya.
Dari adaptasi yang dilakukan pria berusia 52 tahun itu memang memperlihatkan bahwa dirinya benar benar ingin menjadikan Son sebagai pusat serangan dari Tottenham. Meski bermain sebagaiwingerkiri, pergerakan Son sangat cair. Ia tak selalu memulai serangan dari tepi lapangan tapi juga muncul dari tengah untuk menciptakanhalf space, Son pun juga lebih banyak berada di dalam kotak penalti.
Posisiwing backyang biasa diisi oleh Regulion dan Sessegnon fokus untuk melayani Son yang sering berada di kotak 16 untuk mencetak gol. Peran sebagaigoal getterutama The Lilywhites bukan lagi menjadi tanggung jawab utama sosok Harry Kane namun juga Son Heung min. Hal tersebut sebenarnya sangat realistis, Tottenham tak akan mampu berbicara banyak jika hanya menandalkan atribut seorang Harry Kane.
Antonio Conte yang menjadi pelatih anyar pun paham betul dengan atribut sang pemain, Son bukanlah pemain yang menjadi bayang bayang kapten Timnas Inggris tersebut. Melainkan Son adalah tumpuan the Lilywhites di lini depan, entah mencetak gol atau memberikan assist, atribut pemain berusia 29 tahun itu begitu dibutuhkan Conte dalam sistem yang ia usung. Ya, menarik dinanti bagaimana kiprahAntonio ContebersamaTottenham Hotspurdengan Son Heung min yang menjadi tumpuannya di lini depan.
Menghadapi Brentford? Son Heung min berkesempatan besar untuk menambah pundi pundi golnya di Liga Inggris. Raya; Ajer, Jansson, Sorensen, Henry; Janett, Norgaard, Eriksen; Wissa, Toney, Mbeumo. Lloris; Romero, Dier, Davies; Royal, Bentacur, HĂžjbjerg, Regulion; Son, Kane, Kulusevski.