Komisi I DPR RI mengapresiasi atas digelarnya latihan bersama 'Super Garuda Shield' Tahun 2022 di Puslatpur Kodiklatad Martapura Sumatera Selatan pada Rabu (3/8/2022). Adapun Super Garuda Shield adalah latihan bersama tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo Pasifik AS (INDOPACOM). Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menilai, latihan ini sebagai hal yang positif karena selain memperkuat kemitraan strategis Indonesia AS juga mendorong kerja sama regional untuk mendukung kawasan Indo Pasifik yang bebas dan terbuka.
"Kita memberi apresiasi digelarnya latihan gabungan militer ini yang pasti akan membawa manfaat positif baik dalam konteks kemitraan kita dengan Amerika Serikat maupun peningkatan kapasitas prajurit kita, termasuk upaya bersama mendorong kerjasama regional di kawasan Indo Pasifik. Maka tentu saja kami berharap kesempatan baik ini dimanfaatkan semaksimal mungkin," kata Christina Aryani kepada wartawan, Rabu. Dikatakan Christina Aryani, latihan gabungan skala besar yang mencakup latihan Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara tersebut mendapat atensi DPR RI karena komitmen yang besar dalam konteks peningkatan kapasitas prajurit TNI serta dinamika ancaman kawasan yang membutuhkan penguatan kerjasama regional. Christina Aryani menegaskan, melalui interaksi dengan tentara asing, prajurit TNI dapat memetik berbagai manfaat antaranya pertukaran ilmu, teknik, taktik maupun prosedur yang diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme mereka.
"Bukan hanya itu tentu saja di level praktis latihan ini akan membuka wawasan prajurit kita, memberikan mereka kesempatan mempraktekkan bahasa asing, dan tentunya memperluas pergaulan. Ini sangat penting," ucap legislator Partai Golkar itu. Peningkatan kapasitas, lanjut Christina Aryani, merespons beberapa hasil kunjungan kerjanya ke luar negeri (Belanda dan Italia), yang menemukan adanya kendala bahasa asing bagi prajurit TNI untuk dikirim belajar ke luar negeri. "Saya selalu menanyakan kepada Atase Pertahanan kita di KBRI apakah ada kesempatan bagi personil Indonesia untuk dikirim belajar kesana. Kesempatan tersebut ada, tapi sangat terbatas jumlahnya, tidak full scholarship dan ada kendala menyangkut bahasa. Nah kesempatan latihan militer gabungan seperti ini menjadi alternatif yang sangat baik, mengingat dampaknya bisa dirasakan oleh lebih banyak lagi personil militer kita," pungkas Christina Aryani.
Latma SuperGarudaShield 2022 melibatkan 14 negara yaitu Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Jepang, Singapura, Peracis, Inggris, Papua Nugini, Timor Leste, India, Kanada, New Zealand dan Korea Selatan. Latihan tersebut dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerjasama yang telah dibangun dari pengalaman bersama selama beberapa dekade serta menciptakan komunikasi antar personel negara personel latihan dalam suatu operasi. Daerah latihan Super Garuda Shield 2022 diselenggarakan di empat titik lokasi yakni Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodiklatad Baturaja, Dabo Singkep Kepulauan Riau, Daerah Latihan Kodam VI/Mulawarman Amborawang dan Bandara Sultan Mahmud Baharuddin Palembang.
Super Garuda Shield 2022 melibatkan total 4.337 personel militer dengan rincian TNI 3.455 personel (AD 1.995, AL 704 dan AU 756), US 1.337 personel, Australia 91 personel, Jepang 110 personel, Singapura 52 personel, Malaysia 3 personel, Inggris 2 personel, Papua Nugini 5 personel, Timor Leste 4 personel, India 2 personel, Kanada 3 personel, New Zealand 2 personel dan Korea Selatan 3 personel.