Cerita Pilu Mahasiswi Dirampok dan Dirudapaksa di Lubuklinggau, Uang untuk Biaya Wisuda Raib

Seorang mahiswi menjadi korban perampokan dan rudapaksa di rumahnya, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Lubuklingau, Sumatera Selatan, Sabtu (14/5/2022) sekira pukul 08.00 WIB. Pelaku masuk ke rumah korban dengan cara mencongkel pintu rumah. Korban sebut saja namanya Bunga saat itu sedang seorang diri di rumah karena orangtuanya sudah berangkat ke kebun. Sedangkan adiknya berangkat ke sekolah.

Saat kejadian, mahasiswi semester akhir di sebuah perguruan tinggi swasta itu sedang tiduran di dalam kamar tepatnya di kamar tengah rumahnya sempat sadar setelah mendengar bunyi pintu terbuka. Saat terbangun Bunga langsung memanggil nama Ham (adiknya) karena mengira adiknya sudah pulang sekolah. Saat hendak keluar kamar, tiba tiba seorang pelaku sudah berada di depan kamarnya sembari mengacungkan sebilah pisau.

Pelaku langsung mengancam Bunga dengan sebilah pisau agar korban tidak berteriak. Sambil menodongkan pisau kepada korban, pelaku meminta uang. Kemudian pelaku menggiring Bunga untuk menunjukkan uang Rp 4 juta simpanan ayahnya yang disiapkan untuk kebutuhan wisuda korban.

Uang tersebut sengaja dikumpulkan sang ayah selama enam bulan dari hasil bekerja sebagai buruh bangunan. Setelah mengambil uang, pelaku menggiring Bunga menuju kamarnya. Di sana pelaku mengikat tangan dan membekap mulut Bunga.

Bahkan melihat Bunga tidak berdaya pelaku merudapaksa korban. Setelah merudapaksa korban, pelaku mengambil handphone dan mengambil Laptop miliknya, kemudian kabur melarikan diri. Setelah pelaku kabur, Bunga berhasil membuka ikatan tali tangan dan kakinya, lalu berteriak minta tolong kepada tetangganya.

Wiwik tetangga depan rumah Bunga ketika mendengar orang berteriak langsung keluar. Seketika itu Wiwik melihat Bunga menangis langsung bertanya dan menghampirinya. Setelah mendengar cerita Bunga, Wiwik meminta tolong kepada tetangga lainnya, suasana kampung yang semula sepi tiba tiba langsung ramai.

Puluhan warga yang mendengar berita itu langsung kumpul. Kemudian ada yang langsung memanggil kedua orang tua Bunga dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Lubuklinggau Utara. "Saat kami tanya pelaku disekap dalam kamar dan tangannya serta mulutnya dibekap, lalu pelaku melakukan itu (pemerkosaan)," ungkap Wiwik.

Menurut penuturan Wiwik saat mereka tanya pelaku tidak menggunakan penutup wajah dan diduga bukan warga setempat, karena korban tidak mengenal sama sekali pelaku. "Korban tidak kenal sama sekali," ungkapnya. Menurut Wiwik pelakunya hanya satu orang dan tidak dikenal Bunga sama sekali.

Ciri ciri pelaku berdasarkan penuturan korban tidak memakai tutup wajah. "Tidak kenal tapi katanya pelakunya agak gemuk, (korban) kami tanya tidak kenal," ungkap Wiwik. Sementara Yana ibu Bunga menuturkan selama sehabis Lebaran Idul Fitri tidak ada hal hal yang mencurigakan, bahkan orang yang bertamu ke rumahnya tidak ada.

"Dari sebelum lebaran sampai sekarang tidak ada temannya dari luar datang yang ada orang sinilah (teman sekampung," ungkapnya. Yana mengingat ingat orang yang sering berkunjung ke rumahnya tidak ada orang luar, melainkan teman teman sekampung Bunga. "Seingat saya teman yang sering ke sini orang sekerjaaan (satu pekerjaan) dengan dia (Bunga)," ujarnya.

Hingga saat ini kepolisian masih memburu pelaku. Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi melalui Kasatreskrim AKP Muhammad Romi menyampaikan, sejak peristiwa ini terjadi Tim Macan Polres Lubuklinggau langsung turun kelapangan melakukan penyelidikan. Dari peristiwa ini Tim Macan Polres Lubuklinggau telah mengamankan beberapa barang bukti yang diamankan dari rumah saksi korban, di antaranya seprai tempat tidur dari dalam kamar saksi korban, sebilah parang, dan sehelai kain sarung.

Kemudian terkait masalah pelaku saat ini masih dalam penyelidikan anggota di lapangan. Tim Macan Polres Lubuklinggau saat ini masih mencari informasi petunjuk apakah ada yang kenal dengan pelaku ini. "Dari keterangan saksi korban juga tidak kenal sama sekali dengan pelaku, kemudian korban juga masih dalam posisi trauma,"ujarnya.

Mungkin kedepan atau besok besok, setelah kondisi saksi korban membaik, atau ada informasi dari saksi korban, Tim Macan akan langsung melakukan pengejaran. Romi mengatakan, penanganan kasus ini belum ada hambatan dan ia mengatakan masih mampu meski dalam pengungkapan kasus ini cukup rumit, karena antara korban pelaku tidak kenal sama sekali. Sekarang Tim Macan masih menunggu adanya petunjuk lain, setelah petunjuk itu di dapat dapat dipastikan pelaku pasti akan tertangkap.

"Karena kami yakin ada petunjuk yang belum disampaikan oleh korban karena sekarang kondisinya masih trauma, jadi tidak bisa di paksa," ungkapnya. Dugaannya pelaku melarikan diri kedalam kebun, karena sehabis kejadian pelaku lari ke belakang arah sungai, hanya saja tidak mungkin juga pelaku ini hanya mantap di satu tempat pasti telah berpindah. Untuk itu, Romi menegaskan dan meminta pelaku untuk segera menyerahkan diri ke Polisi, karena lambat laun kasus ini akan terungkap oleh pihak kepolisian.

"Kami khususnya Kasatreskrim mengimbau kepada pelaku agar menyerahkan diri, apabila tidak kami tetap akan melakukan tindakan tegas dan terukur," ujarnya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *